Thursday 13 June 2013

Komisi C Lelah Urus Jembatan Siak 3 - Tribun Pekanbaru

Komisi C Lelah Urus Jembatan Siak 3 - Tribun Pekanbaru
Komisi C Lelah Urus Jembatan Siak 3
Tribun Pekanbaru - Kamis, 13 Juni 2013 10:01 WIB

Jembatan-Siak-III-Pekanbaru.jpg
oto dikirim Ikhsan, warga Panam, Pekanbaru
Jembatan Siak III yang baru selesai dibangun, memperindah suasana sore di Pelita Pantai.

 
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Komisi C DPRD Riau, mengaku sudah lelah membicarakan kondisi jembatan Siak 3 yang hingga kini belum jelas perbaikannya. Dewan pun meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau menyusul jadwal pasti perencaan perbaikan jembatan siak 3 yang hingga kini masih bermasalah pada ketegangan dua hangernya.

Ketegasan itu disampaikan komisi bidang pembangunan itu, dalam rapat dengar pendapat dengan dinas PU riau, Rabu (12/6). Dalam rapat
kemarin, komisi C meminta dinas PU sudah harus memiliki jadwal pasti soal pengerjaan perbaikan jembatan siak 3 yang dirasa sampai kini
masih saja berlarut-larut.

"Saya masih ingat, dua bulan lalu kita melaksanakan rapat diruangan
yang sama. Dan saat itu disampaikan rencana perbaikan jembatan siak 3. Permasalahannya masih menunggu alat untuk mengukur ketegangan hanger. Dalam rapat sekarang, kita masih saja membahas soal itu-itu saja. Kapan sebenarnya perbaikan akan dilakukan, " ungkap anggota komisi C, Zukri Misran.

Menurutnya, dinas PU harus membuat jadwal yang pasti dengan
perencanaan yang matang, agar masyarakat pun bisa mendapatkan
kepastian kapan jembatan benar-benar dinyatakan aman dibanding kondisi saat ini.

"Jangan mengobral janji-janji saja. Masyarakat akan kerap
bertanya-tanya. Sekarang, pastikan kapan jembatan akan diperbaiki.
Buat jadwal dengan perencanaannya. Pastikan kapan jembatan benar-benar akan diperbaiki, " ujar politisi PDI P ini.

Hal senada disampaikan Ketua komisi C, Azis Zainal yang meminta dinas  PU benar-benar sudah memastikan kapan jembatan siak 3 akan diperbaiki.

Jika disebutkan dalam waktu dekat, maka pastikan melalui perencanaan
kapan waktu yang dimaksud. Azis bahkan kembali menyebutkan jika dirinya juga sudah sangat capek berbicara soal jembatan siak 3. Pasalnya persoalan yang muncul ke permukaan adalah mengenai lambannya perbaikan jembatan, meski sudah berulangkali dilakukan koordinasi.

"Saya sudah capek berbicara masalah jembatan siak 3. Jadi harapan yang  disampaikan kawan-kawan di komisi, PU harus menyusun jadwal yang pasti. Kapan jembatan akan diperbaiki, " imbuhnya.

Menanggapi permintaan dewan, Kadis PU SF Haryanto menyebutkan pihak akan bisa memastikan perbaikan jika proposal dari pihak ketiga yang akan melakukan perhitungan hanger sudah direkomendasi oleh tim ahli. Proposal pihak ketiga dari Amerika itu bagian yang sangat penting
sebelum benar-benar dipastikan perbaikan jembatan.

Dalam rapat, SF meminta waktu tiga bulan kedepan perbaikan sudah
selesai dilakukan. Artinya ada tenggat waktu untuk memastikan kondisi
jembatan jika nanti beberapa hanger yang bermasalah akan diperbaiki.
"Kita pastikan jika proposal sudah direkomendasi dari tim ahli. Kita
tidak ingin gegabah memperbaikinya, " ujar Haryanto.

Usai rapat pun, Haryanto memang tidak ingin memberikan kepastian,
namun ia bebrulangkali menyampaikan jika perbaikan akan secepatnya
dilakukan. "Ya, secepatnya kita akan selesaikan, " imbuhnya.

Soal anggaran, Haryanto menyebutkan pihak waskita karya akan
menghitungnya setelah dipastikan proposal tersebut. Segala pembiayaan
yang dibutuhkan selama perbaikan, sepenuhnya ditanggung pihak
kontraktor tersebut.

Dalam pemaparannya kemarin, dinas PU kembali menjelaskan soal
perbaikan Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah atau jembatan Siak 3 dalam waktu dekat akan dilakukan. Saat ini tim ahli tengah melakukan penilain terhadap proposal yang diajukan pihak
pengadaan alat pengukur tegangan hanger (residual stress test) yang
didatangkan dari Amerika.

Alat pengukur ketegangan hanger tersebut merupakan bagian dari
prosedur yang terus digodok tim ahli pemeliharaan dan perbaikan
jembatan Siak 3 sebelum memastikan upaya perbaikan pada ketegangan dua hanger.

"Bukannya kita selama ini mengulur-ulur perbaikan jembatan. Tapi untuk memperbaiknya, butuh prosedur yang jelas. Salah satunya harus
dipastikan ukuran ketegangan hanger sebelum nantinya akan diperbaiki.
Dan alat pengukur itu tidak ada di Indonesia, " ungkapnya.

Dikatakannya, upaya mendapatkan alat pengukur ketegangan tersebut
memang membutuhkan waktu dan mesti benar-benar dipastikan.

Awalnya, pihak pengadaan dari Singapura sempat memberikan harapan. Namun batal dan kemudian diarahkan ke Australia. Negara kedua ini juga akhirnya tidak bisa. Dan terakhir alat tersebut diupayakan pihak kontraktor Waskita Karya, dari Amerika.

"Pihak pengadaan alat itu, juga harus dinilai. Proposal yang mereka
masukkan dinilai langsung oleh tim ahli. Jadi itu bagian dari prosedur
yang harus dilalui. Tidak bisa sembarangan untuk memperbaikinya, "
papar Haryanto. (*)

Penulis : Budi Rahmat
Editor : zid

No comments:

Post a Comment